Mempercayai mitos itu ada baiknya ada buruknya. Contohnya saja mitos desainer grafis. Banyak sekali orang yang percaya dengan mitos tersebut sehingga mereka terjun di dunia desain. Mereka kuliah di desain dan menekuni pekerjaan sebagai seorang desainer.
Tentu saja itu bagus jika efeknya positif. Namun, bagaimana jika sebaliknya? Atau bagaimana jika mereka baru tahu setelah menjadi desainer bahwa apa yang mereka percayai itu jelas salah.
Untuk itu, yang paling benar adalah tidak mempercayai mitos. Dengan mengandalkan logika, Anda bisa dengan mudah tidak lagi menerima mitos, terutama mitos desainer grafis.
Namun, hal tersebut tidak lantas membuat Anda tidak perlu lagi tertarik di dunia desain. Bukan itu tujuannya. Yang menjadi tujuan adalah agar Anda bisa berpikir logis dan realistis dalam memandang seorang desainer grafis.
Apa saja mitos mengenai seorang desainer grafis?
Menjadi Desainer Bisa Cepat Kaya
Setiap orang pasti ingin sukses. Bahkan, saat seseorang memilih jurusan kuliah, ia pasti memikirkan apa yang ia akan dapatkan setelah kuliah nanti. Apakah ia bisa kaya atau tidak.
Beberapa orang memilih jurusan desain grafis hanya karena mereka ingin cepat kaya setelah lulus nanti. Hal ini disebabkan oleh satu hal. Yaitu banyaknya perusahaan yang membutuhkan seorang desain grafis. Entah itu perusahaan digital agency, perusahaan yang mengeluarkan produk, stasiun TV, dan lain sebagainya.
Peluang pekerjaan menjadi desain grafis memang sangat banyak. Bahkan, semakin hari semakin banyak. Hal ini disebabkan adanya era digital yang memaksa hampir semua usaha harus go digital. Mereka harus memiliki website, social media, dan lain sebagainya. Dan desainer grafis dalam hal ini sangat dibutuhkan.
Akan tetapi, hal tersebut tidak lantas membuat seorang desainer itu bisa cepat kaya. Memang banyak sekali pekerjaan. Namun, satu pekerjaan desain bisa menghabiskan waktu hingga berhari-hari. Anda harus tahu desain itu tidak mengandalkan otot, tapi otak serta kreativitas. Dan terkadang untuk membuat satu desain yang bagus, dibutuhkan waktu hingga berhari-hari.
Kemampuan Desain Itu Bakat
Ada satu lagi mitos desainer grafis. Skill membuat desain itu bakat. Hal ini memang tidak salah. Namun, tidak sepenuhnya benar. Pasalnya, bakat sering dianggap sebagai gifted, yaitu sesuatu yang diberikan oleh Tuhan. Artinya, orang yang tidak mendapatkan gifted sebagai seorang desainer tidak akan bisa menjadi desainer. Ini yang salah.
Apapun bakat yang diberikan oleh Tuhan akan menjadi sia-sia jika tidak diasah. Ini seperti pisau yang memang dibuat sebagai alat memotong. Namun, apa gunanya jika pisau dibiarkan begitu saja tanpa diasah. Pisau menjadi berkarat dan tumpul. Bahkan, untuk memotong rumput pun tidak bisa.
Begitu juga dengan bakat desain. Jika Anda merasa memilih keinginan yang kuat dan kesenangan dalam desain, ada kemungkinan Anda punya bakat di bidang tersebut. Langkah selanjutnya adalah belajar untuk mengasah bakat desain.
Seorang Desainer itu Pasti Kreatif
Memang benar seorang desainer grafis itu harus orang kreatif. Akan tetapi, tidak semua desainer itu kreatif. Tidak percaya?
Bahkan, kebanyakan sekarang ini desainer grafis itu hanya orang yang menterjemahkan apa yang orang lain inginkan. Misalnya saja ada seorang desainer yang bekerja di sebuah digital printing. Ada konsumen yang ingin mencetak banner. Konsumen itu menjelaskan banner seperti apa yang dibutuhkan. Lalu, dengan kemampuan mengoperasikan software desain, seorang desainer akan menterjemahkan apa yang diinginkan oleh konsumen tersebut.
Apakah itu disebut dengan kreativitas? Sebenarnya tidak. Namun, harus diakui tanpa kreativitas, seorang desainer sulit untuk mendapatkan kesuksesan di kariernya.
Masih banyak sekali mitos desainer grafis lainnya. Dan mitos-mitos tersebut tidak seharusnya Anda percayai begitu saja.