Gojek Gunakan Teknologi AI dan Machine Learning Untuk Mendeteksi Order Fiktif

2 min read

Gojek Gunakan Teknologi AI dan Machine Learning Untuk Mendeteksi Order Fiktif

Infotechku.com – Gojek merupakan salah satu aplikasi inovasi khas Indonesia yang diciptakan oleh Nadie Makariem. Bukan hanya menawarkan layanan transportasi ojek online, Gojek juga menawarkan fasilitas lain seperti GoSend dan GoFood. Fitur dari GoFood sendiri bisa dibilang sangat memudahkan hidup kita apalagi saat perut kita sedang kelaparan tetapi malas untuk pergi keluar mencari makan. Jika mengalami situasi tersebut tinggal saja buka aplikasi Gojek lalu pilih GoFood pilih varian makanan yang kalian suka order tunggu sampai 15-30 menit maka makanan yang kalian pesan melalui GoFood akan tiba di depan rumah.

Dengan adanya GoFood ini seperti rantai hubungan mutualisme antar tempat makan dan Gojek itu sendiri, karena kedua belah pihak sama-sama diuntungkan. Tempat makan semakin banyak orderan dan Gojek semakin banyak mitra untuk diajak kerjasama. Namun semua itu berubah ketika beberapa tahun lalu terdapat trend yang sangat tidak baik untuk dicontoh tetapi tetap saja banyak dicontoh orang-orang yaitu prank order fiktif.

Hal ini dimulai oleh seorang Youtuber, lalu ditiru oleh para masyarakat umum dan pihak yang paling dirugikan dalam hal ini adalah mitra dari Gojek itu sendiri.  Selain sudah lama-lama mengantri makanan hadangan dan rintangan sudah dilalui untuk menghantarkan orderan eh tiba-tiba si pengorder membatalkan pesananya tersebut, belum lagi orderan yang diminta bisa dibilang fantastis atau merogok kocek yang dalam.

Karena adanya permasalahan tersebut Gojek berinisiatif untuk mengembangkan sistem atau teknologi yang dapat melacak order fiktif ini dengan menggunakan AI dan Machine learning. teknologi ini juga dipakai untuk mendeteksi kecurangan menggunakan aplikasi ilegal. SVP Corporate Affairs Gojek Rubi Purnomo menyatakan bahwa order fiktif merugikan mitra pengemudi secara tenaga dan materiel. “Sekarang ini semakin bisa dideteksi,” kata dia saat konferensi pers bertajuk ‘Perkuat Teknologi Gojek SHIELD dengan Inovasi Terbaru dan Kolaborasi Multi-Sektor’, Selasa (13/10).

Head of Driver Operations Trust & Safety Gojek Kelvin Timotius mengatakan “Driver bisa langsung klik di aplikasi, lapor, dan dengan cepat sekali sistem kami bisa mendeteksi dan membedakan berdasarkan transaksi-transaksi yang kami punya dengan artificial intelligence bisa lihat mana yang terindikasi fiktif, dan mana order yang baik,” 

Mitra pengemudi bisa mengeklik tombol lapor sebelum menerima pesanan, jika dianggap mencurigakan. Machine Learning menganalisis order berdasarkan kebiasaan pelanggan menggunakan aplikasi Gojek sebelumnya.

Hasil analisisnya dapat menjadi pertimbangan mitra pengemudi untuk mengambil pesanan atau tidak. Apabila diambil dan terbukti order fiktif, maka perusahaan akan memblokir akun konsumen. Selain itu, Gojek akan mengganti seluruh biaya yang dikeluarkan oleh mitra jika terbukti order fiktif. “Tapi, mereka harus menelepon Gojek dulu. Ada upaya lebih dari mitra,” ujar Head of Driver Operations Trust and Safety Gojek Kelvin Timotius.

Selain fitur untuk mendeteksi order fiktif, Gojek  juga meluncurkan sistem yang mengandalkan AI dan machine learning untuk mendeteksi aplikasi dan perangkat terlarang yang mencakup aplikasi mod, GPS palsu dan perangkat yang telah di-root.

Aplikasi seperti ini biasanya menjanjikan mitra lebih banyak order atau jaminan akunnya tidak akan ditangguhkan. Kelvin mengatakan aplikasi-aplikasi ini dilarang karena bukan aplikasi resmi dari Gojek serta bisa mengancam data-data milik mitra dan keamanan ekosistem Gojek.

“Ini juga mengganggu operasional mitra karena sistem kami bisa mendeteksi dan kami bisa memblok login driver atau kami juga bisa membuat navigasi driver tidak berjalan dengan semestinya,” jelas Kelvin.

Jika mitra pengemudi ketahuan menggunakan aplikasi atau perangkat seperti ini, Kelvin mengatakan Gojek tidak akan langsung menjatuhkan suspensi, tapi akan diimbau untuk menggunakan aplikasi driver yang legal.

“Dengan melindungi mitra driver, kita juga melindungi ekosistem Gojek secara keseluruhan. Ini kan salah satu pintu di mana threat bisa masuk, jadi dengan membuat ini sangat aman, itu akan membantu semua ekosistem,” pungkasnya.

dilansir sumber : https://inet.detik.com/cyberlife/d-5212004/bantu-mitra-driver-gojek-hadirkan-fitur-deteksi-order-fiktif?tag_from=wp_nhl_6

https://katadata.co.id/desysetyowati/digital/5f858a5d9e5e2/gojek-pakai-teknologi-mesin-pembelajar-ai-untuk-deteksi-order-fiktif

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *